MANAJEMEN PERPUSTAKAAN



BAB II
PEMBAHASAN

A.    MAKSUD DAN TUJUAN PELESTARIAN
 Maksud pelestarian ialah mengusahakan agar bahan pustaka tidak cepat rusak, Sedangkan tujuan peletarian bahan pustaka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a.       Menyelamatkan nilai informasi dokumen
b.      Menyelamatkan fisik dokumen
c.       Mengatasi kendala kekurangan ruang
d.       Mempercepat perolehan informasi

B.     . FUNGSI PELESTARIAN

 Pelestarian memiliki fungsi sebagai berikut:
1.      Fungsi melindungi, Bahan pustaka dilindungi dari serangan serangga, manusia, jamur,  panas dan sebagainya
2.      Fungsi pengawetan.Dengan dirawat baik-baik bahan pustaka menjadi awet,lebih lama dipakai dan lebih banyak pembaca menggunakan bahan pustaka tersebut
3.       Fungsi kesehatan.Dengan pelestarian yang baik maka bahan pustaka menjadi bersih,bebas debu,jamur,hewan perusak dan berbagai penyakit,sehingga pembaca maupun pustakawan jadi tetap sehat.Pembaca lebih bergairah membaca dan memakai perpustakaan
4.      Fungsi pendidikan.Mendidik pemakai serta pustakawan untuk berdisplin tinggi dan menghargai kebersihan
5.      Fungsi kesabaran.Merawat bahan pustaka ibarat merawat bayi atau orang tua,jadi harus sabar,merawat bahan pustaka memerlukan kesabaran tingkat tinggi.
6.      Fungsi sosial.Pustakawan harus mengikutsertakan pembaca perpustakaan untuk tetap merawat bahan pustaka dan perpustakaan
7.      Fungsi ekonomi.Dengan pelestarian yang baik bahan pustaka menjadi lebih awet,lebih hemat keuangan dan banyak aspek ekonomi lain yang berhubungan dengan pelestarian bahan pustaka
8.      Fungsi keindahan.Dengan pelestarian yang baik,dan penataan bahan pustaka yang rapi perpustakaan menjadi lebih indah sehingga menambah daya tarik kepada pembacanya[1]

C.      UNSUR – UNSUR PELESTARIAN

 Unsur – unsur yang perlu diperhatikan dalam pelestarian pustaka adalah :
a.       Manajemennya, bahan pustaka yang akan diperbaiki harus dicatat apa saja kerusakannya, apa saja kerusakannya dan bahan kimia yang diperlukan, dan sebagainya.
b.      Tenaga yang merawat bahan pustaka dengan keahlian yang mereka miliki adalah hendaknya mereka yang memiliki ilmu atau keahlian dalam bidang ini.
c.       Laboratorium, yaitu suatu ruang pelestarian dengan berbagai peralatan yang diperlukan.
d.      Dana untuk keperluan kegiatan ini harus diusahakan dan dimonitor dengan baik.
D.    PENGATURAN BAHAN PUSTAKA
Dalam pengaturan dan penyusunan bahan pustaka ada empat faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu
·         Class : hendaknya buku- buku yang mempunyai subyek yang sama digolongkan dalam satu tempat.
·         Sistematis : letakkan berdekatan buku yang mempunyai pokok soal ( subyek ) yang sangat dekat pertalianya.
·         Fleksibel : susunan buku-buku harus fleksibel sehingga memungkinkan penambahan bahan pustaka.
·         Symbol : buku harus diberi tanda / symbol yang dapat dilihat dengan jelas
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan buku di rak :
·         Sebaiknya rak tidak diisi penuh, guna persiapan penambahan buku.
·         Pergunakan standar buku agar tidak mudah roboh.
·         Jangan meletakkan buku dalam keadaan miring. Cara seperti ini dapat mengakibatkan jilid buku mudah lepas.
·         Usahakan tidak menyusun buku secara berlapis / ditumpuk.
·         Bila memesan rak/ lemari hendaknya yang fleksibel, tidak terlalu besar dan mudah digeser/ dipindahkan.
·         Rak buku harus diberi nomor dan symbol / tanda sesuai dengan klasifikasi berdasarkan DDC, agar pengunjung dapat dengan mudah dan cepat dalam mencari koleksi yang diperlukan.[2]

E.     PENGERTIAN  PEMELIHARAAN BAHAN  PUSTAKA
Di dalam buku pedoman pembinaan koleksi perpustakaan perguruan tinggi menyatakan bahwa pemeliharaan lingkungan adalah pemeliharaan, perawatan, penjagaan bahan pustaka yang tidak langsung, dengan tempat pemeliharaan lingkungan adalah gedung, penyimpanan, pengaturan rak, penggunaan sistem pendinginan, udara dan penggunaan bahan pustaka dan penjagaan yang langsung terhadap bahan pustaka, mengatasi bahan-bahan yang terbakar, terendam, basah dan sebagainya.
Menurut Lindley R. Keith Mobley, (Maintenance Enginering Handbook, Sixth Edition, McGraw-Hill, 2002) pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan agar peralatan selalu memiliki kondisi yang sama dengan keadaan awalnya..
Pemeliharaan bahan perpustakaan adalah upaya untuk menjaga keselamatan buku-buku dan bahan lain dari kerusakan sehingga koleksi perpustakaan tersebut dapat berumur panjang dan dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lama. Dalam pengertian pemeliharaan termasuk perawatan dan pencegahan dari kerusakan sehingga bahan pustaka itu dapat dilestarikan..[3]
Secara umum, usaha pemeliharaan bahan pustaka ialah dengan menjaga kebersihan ruangan perpustakaan itu sendiri, lemari, rak, dan buku bebas dari debu. Mengadakan larangan merokok, makan dan minum dalam ruang perpustakaan. Merokok selain menambah kotor dengan abu rokok yang bertaburan juga dapatmenimbulkan kebakaran pada buku. Sedangkan ceceran sisa makanan dan tumpahan minuman mengundang kehadiran tikus, serangga yang merupakan musuh-musuh koleksi perpustakaan. Untuk mencegah hal tersebut umumnya telah dimasukkan dalam peraturan tata tertib perpustakaan

F.     TUJUAN DAN FUNGSI PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA
1.    Tujuan Pemeliharaan Bahan Pustaka
Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai terkait dengan kegiatan pemeliharaan bahan pustaka di perpustakaan yaitu :
a.       Menyelamatkan nilai informasi yang terkandung dalam setiap bahan pustaka atau dokumen.
b.      Menyelamatkan bentuk fisik bahan pustaka atau dokumen.
c.       Mengatasi kendala kekurangan ruang.
d.      Mempercepat proses temu batik atau penelusuran dan perolehan informasi.
e.        Menjaga keindahan dan kerapian bahan pustaka.
f.        Mencegah koleksi perpustakaan dari kerusakan akibat penggunaan yang keliru oleh mahasiswa.[4]
2.      Fungsi Pemeliharaan Bahan Pustaka
a)      Fungsi Perlindungan
Upaya melindungi bahan pustaka dari beberapa faktor yang mengakibatkan kerusakan.
b)      Fungsi Pengawetan
Upaya pengawetan terhadap bahan pustaka agar tidak cepat rusak dan dapat dimanfaatkan lebih lama lagi
c)      Fungsi Kesehatan
Upaya menjaga bahan pustaka tetap dalam kondisi bersih sehingga tidak berbau pengap dan tidak mengganggu kesehatan pembaca maupun pustakawan.
d)     Fungsi Pendidikan
Upaya memberikan pendidikan kepada pembaca, bagaimana memanfaatkan bahan pustaka yang baik dan benar.
e)      Fungsi Kesabaran
Upaya pemeliharaan bahan pustaka membutuhkan kesabaran dan ketelitian.
f)       Fungsi Sosial
Pemeliharaan bahan pustaka sangat membutuhkan keterlibatan dari orang lain.
g)      Fungsi Ekonomi
Pemeliharaan yang baik akan berdampak pada keawetan bahan pustaka, yang akhimya dapat meminimalisasi biaya pengadaan bahan pustaka.
h)      Fungsi Keindahan
Dengan pemeliharaan yang baik, bahan pustaka di perpustakaan akan tersusun rapi, indah dan tidak berserakan, sehingga perpustakan kelihatan indah dan nyaman.

G.        Manfaat Pemeliharaan Bahan Pustaka
Adapun manfaat pemeliharaan bahan pustaka yaitu :
1.      Memelihara bahan pustaka yang ada di perpustakaan.
2.      Mengelola perlengkapan perpustakaan yang meliputi pengadaan, pemeliharaan, penyaluran dan inventarisasi.
3.      Melestarikan bahan pustaka dari hal-hal yang dapat merusak bahan pustaka.
4.      Melindungi bahan pustaka dari penyebab kerusakan bahan pustaka tersebut agar tetap dan lestari.
5.      Memperbaiki buku-buku bahan pustaka yang tidak teratur pada tempatnya.
H.    Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka
Untuk dapat memberikan perlakuan terhadap bahan pustaka dengan tepat, agar terhindar dari kerusakan maka perlu memahami factor-faktor kerusakan tersebut.
Adapun faktor-faktor penyebab kerusakan koleksi bahan pustaka yaitu:
a.       Secara alamiah : udara, air , jamur, sinar matahari langsung , debu, dll
b.      Manusia : menyobek, melipat, minyak , kena makanan, ditumpuk, dan diganjal sebagai bantal
c.       Serangga : kecoa, rayap, kutu buku, fiverbrat, silverfish, kepinding.
d.      Penyakit menular : bakteri yang dibawa orang sakit, sisa makanan yang mengandung bakteri/ penyakit yang akhirnya menjadi penyebab penyakit menular

I.       Langkah-Langkah Pencegahannya
Beberapa usaha pencegahan yang dilakukan pustakawan dalam mengatasi kerusakan bahan pustaka adalah
1)      Faktor biologi, seperti :
a.       Tikes
Diupayakan agar setiap pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman ke ruang baca.
b.      Serangga
(1)   Diupayakan ruangan tetap selalu bersih.
(2)   Susunan buku dalam rak-rak ditata secara rapi, sehingga ada sirkulasi udara.
(3)   Rak harus di buat dari bahan yang tidak disukai oleh serangga (kayu/Iogam).
(4)   Pada rak diberikan bahan yang berbau, dan tidak disukai oleh serangga.
(5)   Penyuntikkan dengan bahan anti serangga (DTT).
c.       Jamur
(1)   Memeriksa buku secara berkala.
(2)   Membersihakan tempat penyimpanan.
(3)   Menurunkan suhun udara.
(4)   Susunan tidak terlalu rapat, supaya ada sirkulasi udara.
2)      Faktor Fisika (alamiah), seperti
a.       Debu
(1)   Dilakukan penyedotan debu.
(2)   Dipasang AC/filter penyaring udara.
(3)   Dipasang alat pembersih udara.
(4)   Disediakan almari kaca.
b.      Suhu udara/kelembapan
(1)   Mengatur suhu udara dalam ruangan menjadi 20-24 C
(2)   Memasang alat dehumidifer (untuk ruangan) atau silicagel (untuk almari), untuk mengatur tingkat kelembapan.
c.       Cahaya
(1)   Matahari
Koleksi dihindarkan dari sinar matahari langsung
(2)   Listrik/lampu
Koleksi harus dihindarkan dari sinar ultra violet yang berasal dari lampu neon.
3)      Faktor Kimia, seperti
a.       Dengan memilih bahan pustaka yang baik dengan teliti, perlu dilihat jenis kertas dan tulisan.
b.      Menetralkan asam yang terkandung dalam kertas dengan deasidifikasi.
4)      Faktor lain-lain, seperti
a.       Manusia
(1)   Menumbuhkan kesadaran terhadap pemakai tentang pentingnya peduli terhadap keutuhan bahan pustaka.
(2)   Memberikan sanksi kepada perusak bahan pustaka.
(3)   Memasang rambu-rambu.
b.      Bencana Alam
(1)   Menghindarkan dari bahaya api, banjir, dan listrik.
(2)   Dilarang merokok di dalam ruangan.
(3)   Memeriksa kabel listrik secara berkala.
(4)   Memasang alarm.
(5)   Menempatkan bahan-bahan yang mudah terbakar ditempat sendiri.
(6)   Mengontrol air setiap turun hujan.[5]






















BAB III
PENUTUPAN
                         
A.    KESIMPULAN
Bahan pustaka merupakan modal dan harta dari perpustakaan. Berbagai informasi yang bermanfaat terdapat perubahan pustaka tersebut. Agar informasi yang terkandung bisa tetap terpakai secara berkelanjutan, maka perlu dilakukan pelestarian bahan pustka. Bebrapa faktor yang dapat merusak bahan pustaka harus kita ketahui dan wajib dihindari. Tidak perlu menunggu bahan pustaka sampai rusak, karena dalam kegiatan pelestarian terdapat tindakan preventive atau pencegahan. Jika kerusakan sudah terjadi barulah perbaikan dilaksanakan
Selain melestarikan bahan pustaka ada juga kegiatan penyiangan bahan pustaka. Penyiangan dilakukan dengan untuk memelihara kemutahiran, keaktifan dan manfaat koleksi tersebut yang merupakan refleksi dari sasaran dan tujuan perpustakaan.












DAFTAR PUSTAKA
Sumantri, Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, PT REMAJA ROSDAKARYA, Bandung, cetakan ketiga, hal.59-60
 Bafadal Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, PT Bumi Aksara, Jakarta, cetakan kedelapan, hal.121-122
http://yusranfisipunhalu.blogspot.co.id/





[2] Sumantri, Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, PT REMAJA ROSDAKARYA, Bandung, cetakan ketiga, hal.59-60
[4] Ibid, hal.62
[5] Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, PT Bumi Aksara, Jakarta, cetakan kedelapan, hal.121-122

Komentar

Postingan populer dari blog ini

model evaluasi illuminative

MAKALAH KURIKULUM TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN

MAKALAH Keutamaan Menuntut Ilmu